News

Pengalaman Para Penyintas COVID-19

Pengalaman Para Penyintas COVID-19

  • 01 Jan 2021

Pengalaman Saat Terinfeksi COVID 19
Oleh: Eko Agus Suyono
Dosen Fak. Biologi UGM

Saya dan istri terinfeksi COVID 19 dari anak pertama saya saat mengantarnya ke Bandara Internasional Yogyakarta untuk berangkat umroh bersama istrinya. Saya berkenan untuk mengantar mereka, karena beberapa hari sebelum keberangkatan anak saya sempat demam dan batuk, tetapi hasil rapid test antibodinya non reactive serta foto rontgen dan hasil uji darahnya normal. Namun, setelah sampai Jakarta, sebelum berangkat ke Jedah, swab test RT-PCR nya positif, sehingga keberangkatannya tertunda. Ternyata anak saya sebenarnya telah tertular beberapa hari sebelumnya dari karyawannya, karena dari sekitar 20 karyawannya ada 4 orang yang positive COVID 19. 

Saya dan istri kemudian melakukan rapid test pada hari berikutnya dan hasilnya non reactive, tetapi hasil swab test RT PCR pada hari selanjutnya, saya dan istri positif. Kemudian saya berinisiatif ke RSA UGM, krn saya mempunyai kormobid hipertensi, asma, dan alergi. Tensi saya saat itu mencapai 191, sehingga saya harus dirawat di RSA UGM. Sementara istri yang punya gejala ringan sampai sedang, bisa isolasi mandiri di rumah di bawah pengawasan RSA UGM.

Selanjutnya, anak saya dan istrinya melakukan isolasi mandiri di rumah tanpa pengawasan dokter, karena mereka OTG. Mereka cukup dengan self medication seperti mengkonsumsi vitamin dan supplement makanan plus makanan bergizi tinggi. Alhamdulillah, dalam waktu sekitar 7 hari mereka sudah negative COVID 19 dan sekarang sudah di tanah suci untuk melaksanakan umroh.

Selama saya dirawat, saya putuskan untuk off dulu dari medsos (WAG, FB, IG dll), karena info-info yang beredar sering tidak kondusif sehingga menjadikan resah. Saya gunakan untuk lebih dekat kepada Nya dengan sering tilawah dan mendengarkan youtube tausiyah. Saya juga sering selingi dengan memutar youtube yang saya sukai (youtube gowes, camping, makanan, tempat wisata unik) sehingga menjadi lebih rileks. Sebagian besar pasien COVID 19 pada saat pertama kali kena, biasanya mengalami kekuatiran atas COVID 19, mulai dari yang ringan sampai yang berat, sehingga sebaiknya tidak membaca info-info “negatif” tentang COVID 19, tetapi sangat diperlukan info-info yang kondusif, seperti trik cara sembuh dari COVID 19, obat-obatan yang sering digunakan untuk COVID 19 dll.

Alhamdulilah dalam waktu 7 hari kondisi saya sudah membaik sehingga bisa meninggalkan RSA UGM dan isolasi mandiri di homestay Bulaksumur UGM sambil menunggu swab test RT PCR secara mandiri. Pada saat itu, saya minta istri untuk stay di homestay juga untuk  bisa lebih memisahkan dari anak-anak kami yang lain yang selama saya dirawat di RSA UGM masih bersama-sama di rumah, walaupun istri ada di kamar sendiri dan jaga jarak dengan anak-anak serta semua alat-alat dan pakaiannya dipisah dari anak-anak. Sejak kami positif COVID 19, saya minta mereka untuk makan yang lebih bergizi tinggi (buah, sayur, daging, ikan) dan mengkonsumsi vitamin lebih banyak (Imboss 3 kali sehari  dan yang paling kecil mengkosumsi Protecal 2 kali sehari). Alhamdulilah anak-anak saya tersebut tetap sehat meskipun sempat bersama istri selama beberapa waktu. Menurut saya, anak-anak dibawah 30 tahun mempunyai antibodi yang cukup untuk melawan virus asal tidak kormobid. tetapi lebih baik tetap ditambah asupan vitamin dan makanan yang lebih bergizi. Saya juga bersyukur mempunyai tetangga yang sangat luar biasa. Selama kami isolasi, mereka mensuplai kebutuhan sehari-hari anak-anak (makan 3 kali sehari plus kebutuhan kecil lainnya). Semoga menjadi amal jariyah..Aamiin YRA.

Selama saya dan istri isolasi mandiri di homestay UGM dan Wisma Kagama, kami gunakan untuk OR ringan dan mengkomsumsi obat-obat herbal untuk melengkapi obat-obat dari dokter. Saya dan istri mengkonsumsi Costus root powder dr India (Qust al Hindi) (1 sdt dilarutkan dalam air panas 1/2 gelas), Habatussaudah (2 kapsul), dan daun sirih (3-5 lembar diseduh dengan air panas sebanyak 1 gelas) sebanyak 3 kali sehari plus multivitamin dan obat dari dokter.. Alhamdulillah bisa negatif COVID 19 dalam waktu kurang lebih 14 hari...

Semoga tulisan saya ini, bisa memberikan motivasi bagi saudara-saudara yang sedang terkena COVID 19 dan mohon maaf bila ada yang kurang berkenan.

"Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Sa'id bin Abu Husain dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Atha`bin Abu Rabah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Allah tidak akan menurunkan penyakit melainkan menurunkan obatnya juga." (HR Bukhari).

Mari kita jaga diri, keluarga dan suadara kita yg lain dari COVID 19 dengan mematuhi protokol pencegahan COVID 19 dan semoga pandemik ini segera berakhir..Aamiin YRA.
Wallahu a'lam bish-shawab.

Yogyakarta, 1 Januari 2021

  • Share Via: